Rabu, Mei 13, 2009

Bisnis Menjanjikan


Sebagai jasa cetak grafis atau Printing, cetak sablon memberi peluang bisnis cukup menjanjikan. Pasalnya, hasil cetak sablon senantiasa dibutuhkan unuk menunjang aktfitas industri dalam lingkup luas. Hasil cetaknya memiliki ceruk pasar yang khas, yakni segmen menengah – kebawah dengan spesifikasi tersendiri. Hal ini disebabkan cetak sablon dapat dilakukan di hamper semua bidang, yakni bidang datar dan lengkung. Di samping itu, secara financial, hasil cetak sablon cukup terjangkau oleh kantung masyarakat lapis menengah-bawah. Tidak heran, pasar cetak sablon memiliki jangkauan cukup luas. Sebalikya, cetak offset, yang merupakan cetak grafis bebrbasis teknologi ini, memiliki pasar tertentu. Umumnya, potensi pasar cetak offset adalah industri-industri besar yang menuntut kesempurnaan, kecepatan, dan continuitas hasil. Karenanya, ditilik secara financial, cetak offset menyerap biaya yang cukup besar. Namun, cetak offset tidak dapat digunakan untuk mencetak pada bidang lengkung. Celah inilah yang kemudian diisi oleh cetak sablon sebagai peluang bisnis.
Untuk memulai usaha sablon, seorang pemula tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup dengan beberapa ratus atau bahkan beberapa puluh ribu rupiah, perlengkapan sablon yang ada ditoko sudah dapat diboyong ke rumah. Tentunya, hanya alat-alat pokok sablon seperti screen ukuran sedang, catok, rakel dan beberapa kaleng tinta. Selebihnya dapat, dapat disiasati dengan kreatifitas kita, seperti membuat meja sablon sendiri.
Diperkirakan, biaya untuk modal awal seperti ini sekitar Rp.300.000,-
Dengan nominal modal sebesar ini, seorang pemula sudah dapat meyablon kartu nama. Stiker, atau kertas kop surat. Keuntungan yang diperoleh dapat mencapai 4-5 kali lipat per dua minggu sekali. Dengan asumsi, order sablon yang diterima penuh, dan profit minimum dipatok sebesar 40% per order cetak. Profit minimum ini dipatok dengan pertimbangan untuk menghindari risiko bisnis seperti salah cetak atau komplain pelanggan.
Peralatan sablon berupa screen, catok, dan rakel dapat digunakan selama satu tahun. Jadi, alat-alat tersebut termasuk ke dalam barang investasi. Artinya, untuk percetakan-percetaka berikutnya modal yang dibelanjakan tidak perlu sebanyak modal awal. Belanja berikutnya paling tidak hanya untuk belanja bahan-bahan pokok, seperti afdruk, tinta, dan pengencer saja. Berbeda halnya jika memulai usaha cetak offset. Modal awal yang dibutuhkan bisa mencapai sekitar Rp.25.000.000,-.
Karenanya, untuk mencapai titik impas atau kembali modal (BEP), membutuhkan waktu relative lama.


Download video

Jumat, Mei 08, 2009

SABLON/KONVEKSI

Bisnis ini memang memiliki peluang yang baik. Masih banyak orang yang menjadikan T-shirt sebagai cendera mata atau pakaian kasual yang memang cocok untuk iklim negara kita. Mari kita belajar dari pebisnis yang berhasil dalam bidang ini.
Sebut saja Dagadu dari Yogya,Joger dari Bali dan C-59 dari Bandung. Salah satu keberhasilan mereka adalah karena mereka memiliki desain yang orisinil dan khas!kunci sukses dalam bisnis sablon kaos ini adalah desain.Nah, ciptakan desain-desain yang baik dan unik agar menempati posisi yang baik di mata konsumen. Ini penting jika Anda memang ingin membangun brand atau merek sendiri.

Tentu amat berbeda jika untuk ’sekadar’ membuat sablon kaos biasa. Desain menjadi tidak penting karena desain dapat diambil dari mana saja. Contohnya, nama klub dan logo sepak bola dari Liga Italia, Liga Inggris, atau Liga Indonesia, merek-merek terkenal, atau sablon kaos untuk kepentingan instansi atau sekolah.Desain kaos yang ‘biasa’ ini memang banyak diperjualbelikan di pasar atau toko mana saja karena sifatnya yang umum. Risikonya ya harus bertarung dengan yang lain, apalagi harga kaos seperti ini bisa dibawah 20 ribu rupiah. Anda harus membuatnya dalam jumlah banyak agar skala ekonomis terpenuhi.

Hal lain yag perlu diperhatikan adalah mutu, baik mutu kaos maupun mutu pengerjaan sablonnya. Desain yang bagus kalau dikerjakan dengan ceroboh tentu akan merusak hasil yang diharapkan.

Pengetahuan cara menyablon memang harus dikuasai.untuk mempersingkat learning curve (kurva pengetahuan) dan bisnis Anda, Anda dapat melakukannya dengan menerima tukang sablon yang berpengalaman bekerja pada bisnis Anda.Dengan cara seperti ini, bisnis Anda dapat cepat terwujud.setelah desain ada,produknya jadi, tentu pasarnya yang kita tuju. Bagaimana strateginya?

Secara ringkas, untuk produk sablon yang ‘biasa’ tentu Anda harus memiliki distributor yang banyak di setiap pasar, toko bahkan kakilima untuk memasarkannya. Juga hubungan yang baik dengan instansi atau sekolah yang memerlukan seragam olahraga atau acara dengan memberikan proposal dan harga yang rasional.

Untuk desain kaos dengan merek sendiri, tentu lebih khusus lagi. Memiliki toko sendiri atau gerai tersendiri di department store tertentu atau butik-butik tertentu akan mendongkrakcitra produk Anda. Harga kaos Anda pun dapat sedikit di atas rata-rata. Penempatan lokasi jual produk juga harus Anda perhatikan. Dekatkan dengan konsumen yang hendak Anda tuju